- Paham merkantilisme, yaitu paham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara yang bertujuan mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya sebagai standar kemakmuran dan kekuasaan negara.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi membuka wawasan untuk mengetahui dunia. Dengan perkembangan ilmu astronomi, kompas dan mesin uap maka dimulailah penjelajahan samudera.
- Revolusi industri yang menimbulkan masalah sosial, dimana tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin sehingga banyak pengangguran. Untuk mengatasi masalah tersebut banyak tenaga kerja dikirim ke daerah koloni (jajahan).
- Jatuhnya Konstatinopel ke bangsa Turki Ustmani dibawah Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menghubungkan Asia dan Eropa sehingga memaksa bangsa Eropa mencari pusat rempah-rempah dunia.
- Semangat 3G, yaitu: gold (emas atau kekayaan), glory (kemuliaan dan kemakmuran), dan gospel (menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia).
KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA
PORTUGIS
Bartolomeo Diaz pada tahun 1486 berhasil
melakukan penjelajahan samudera hingga sampai di Semenanjung Harapan, Afrika Selatan.
Perjalanan selanjutnya dilakukan oleh Vasco De Gamma pada tahun 1498 hanya
sampai India. Berikutnya Alfonso d’Albuquerque pada tahun 1511 berhasil sampai
Malaka hingga Maluku dan berhasil menguasainya.
Tokoh Penjelajah Bangsa Portugis: Alfonso d’Albuquerque |
SPANYOL
Christopher Columbus pada tahun 1492 berhasil menemukan benua Amerika. Penjelajahan Columbus
dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens hingga mencapai
Filipina pada tahun 1521. Setelah Ferdinand
Magelhaens meninggal, pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano dari
Filipina menuju Maluku tahun 1522.
Tokoh Penjelajah Bangsa Spanyol: Christopher Columbus |
BELANDA
Cornelis de Houtman pada tahun 1596 berhasil
mencapai Banten, Jawa melalui Selat Sunda namun akhirnya diusir karena dianggap
sombong. Dipersiapkan perjalanan selanjutnya yang dipimpin oleh Van Heemskerck, pada tahun 1598
berhasil mendarat di Banten. Penjelajahan selanjutnya dilakukan oleh Jacob Van Neck
pada tahun 1599 berhasil sampai di Maluku hingga menguasai Nusantara.
Tokoh Penjelajah Bangsa Belanda: Cornelis de Houtman |
INGGRIS
Sir James Lancester dan
George Raymond melakukan ekspedisi pada tahun 1591 hingga sampai di Aceh dan Penang,
Malaysia. Pada tahun 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC)
melakukan ekspedisi kembali hingga mencapai di Banten. Pada tahun 1604
pelayaran ke-2 EIC yang dipimpin Sir
Henry Middleton berhasil mencapai
Ternate dan Tidore namun mendapat persaingan dengan VOC. Pada tahun 1770 James Cook berhasil mendarat di
pantai timur Benua Australia.
Tokoh Penjelajah Bangsa Inggris: Sir Henry Middleton |
MASA KOLONIALISME BANGSA-BANGSA EROPA DI
INDONESIA
MASA MONOPOLI PERDAGANGAN (1602-1799)
Untuk menghindari persaingan antarpengusaha
Belanda di Indonesia maka pada tahun 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische
Compagnie (VOC). Walaupun VOC hanya sebuah organisasi dagang, namun memiliki Hak
Istimewa (Hak Oktroi), yaitu:
- Hak melakukan peperangan
- Hak membentuk tentara dan mendirikan benteng
- Hak mendata personil atas dasar sumpah setia
- Hak mengadakan perjanjian
- Hak mencetak dan mengedarkan uang
- Hak memerintah di negara jajahan
- Hak memungut pajak
Dengan Hak Oktroi inilah VOC dapat memonopoli
perdagangan rempah-rempah dan melakukan praktik politik Devide Et Impera, yaitu
politik adu domba untuk memecah kekuatan dan kekuasaan kerajaan di Indonesia. Tokoh
yang membawa kemajuan VOC adalah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen yang
berhasil merebut Jayakarta (yang kemudian diubah nama menjadi Batavia) dari
Banten dan memindahkan pusat kekuasaan dari Ambon ke Batavia.
Kapal-Kapal Dagang Belanda Pengangkut Rempah-Rempah Indonesia |
MASA KERJA PAKSA (1808-1811)
Pada tahun 1808 Louis Napoleon mengangkat Herman
Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. kebijakannya sebagai
berikut:
- Membangun jalan dari Anyer, Banten sampai Panarukan, Jawa Timur
- Mempekerjakan penduduk pribumi di pertambangan dan perkebunan
- Memungut pajak dari rakyat
- Menyerahkan wajib hasil bumi
Pada tahun 1811 Jan Willem Janssen diangkat
menjadi Gubernur Jenderal pengganti Daendels. Namun pemerintahannya gagal
menangkal serangan Inggris, sehingga pada tanggal 18 September 1811 Janssen
harus menandatangani penjanjian Kapitulasi Tuntang.
Pemandangan Masa Kerja Paksa |
MASA SEWA TANAH (1811-1816)
Sejak perjanjian Kapitulasi Tuntang, Indonesia
berada dibawah kekuasaan Inggris dibawah Letnan Gubernur Thomas Standford Raffles. Kebijakannya sebagai
berikut:
- Menghapus kerja rodi (keja paksa), pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
- Menghapus sistem monopoli perdagangan
- Mengadakan program land rent (sewa tanah)
- Menjadikan para Bupati sebagai pegawai pemerintahan (birokrat)
Berdasarkan hasil konvensi London pada tahun
1814 Inggris harus mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Penyerahan terjadi
pada tahun 1816.
MASA TANAM PAKSA (1816-1870)
Sejak tahun 1816 Indonesia dikuasai kembali oleh
Belanda. Pada tahun 1930 Gubernur Jenderal Van Den Bosch mencanangkan program
Cultuurstelsel (Tanam Paksa) untuk mengatasi krisis keuangan kerajaan Belanda.
Sistem tanam paksa bertujuan mendapatkan komoditas ekspor yang laku di pasar
dunia. Imbas dari kebijakan ini, maka para petani diwajibkan menanam kopi, tebu,
tembakau, cengkeh, lada, nila, teh dan kayu manis. Belanda juga masih mewajibkan
bayar pajak dalam bentuk hasil pertanian.
Masa Tanam Paksa Penduduk Wajib Tanam Tanaman Komoditas Ekspor |
MASA POLITIK PINTU TERBUKA (1870-1900)
Terbitnya buku “Max Havelaar” karya Dr. Eduard
Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli serta semakin banyaknya kecaman
terhadap kebijakan tanam paksa, secara bertahap sistem tanam paksa dihapus. Pada
tahun 1870 dikeluarkannya Undang-Undang Agraria yang dikeluarkan oleh parlemen
Belanda dengan tokohnya De Waal, maka sistem tanam paksa secara resmi dihapus,
sebagai gantinya pemerintah kolonial Belanda menerapkan politik liberal atau
lebih dikenal dengan politik pintu terbuka. Mulai saat itu pihak swasta asing
dapat menanamkan modalnya di bidang perkebunan dan pertambangan. Kebutuhan
tenaga kerja semakin terbuka, guna memenuhinya, maka penduduk pribumi
dipekerjakan. Namun diperlakukan tidak adil dengan upah minim.
MASA POLITIK ETIS (1900-1940)
Gagasan politik etis (politik balas budi) muncul
dari Conraad Theodore Van Deventer melalui tulisan berjudul Een Eereschuld
(hutang kehormatan) di majalah De Gids pada tahun 1899. Dalam tulisannya
tersebut, Van Deventer memberikan usulan kepada pemerintah Belanda untuk melaksanakan
program yang bertujuan membalas budi bangsa Indonesia. Program tersebut dikenal
dengan istilah Trilogi Van Deventer yang berisi:
- Edukasi (pendidikan) memperluas bidang pengajaran,
- Irigasi (pengairan) untuk keperluan pertanian dan,
- Imigrasi (perpindahan penduduk) mengajak untuk bertransmigrasi
Mulai tahun 1901 pemerintah Belanda mulai
menerapkan kebijakan politik etis, namun kenyataannya hanya menguntungkan pemerintahan Belanda.
Politik Etis Melahirkan Kalangan Pribumi Yang Terpelajar |
Untuk menguji kemampuan literasimu, kerjakan latihan soal dengan klik tautan berikut ini: https://forms.gle/DGAHAdX3t6k74gff6