Kamis, 18 Maret 2021

Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa-Bangsa Eropa




LATAR BELAKANG BANGSA-BANGSA EROPA MELAKUKAN PENJELAJAHAN SAMUDERA

  1. Paham merkantilisme, yaitu paham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara yang bertujuan mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya sebagai standar kemakmuran dan kekuasaan negara.
  2. Ilmu pengetahuan dan teknologi membuka wawasan untuk mengetahui dunia. Dengan perkembangan ilmu astronomi, kompas dan mesin uap maka dimulailah penjelajahan samudera.
  3. Revolusi industri yang menimbulkan masalah sosial, dimana tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin sehingga banyak pengangguran. Untuk mengatasi masalah tersebut banyak tenaga kerja dikirim ke daerah koloni (jajahan).
  4. Jatuhnya Konstatinopel ke bangsa Turki Ustmani dibawah Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menghubungkan Asia dan Eropa sehingga memaksa bangsa Eropa mencari pusat rempah-rempah dunia.
  5. Semangat 3G, yaitu: gold (emas atau kekayaan), glory (kemuliaan dan kemakmuran), dan gospel (menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia).

KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA
PORTUGIS
Bartolomeo Diaz pada tahun 1486 berhasil melakukan penjelajahan samudera hingga sampai di Semenanjung Harapan, Afrika Selatan. Perjalanan selanjutnya dilakukan oleh Vasco De Gamma pada tahun 1498 hanya sampai India. Berikutnya Alfonso d’Albuquerque pada tahun 1511 berhasil sampai Malaka hingga Maluku dan berhasil menguasainya.
Tokoh Penjelajah Bangsa Portugis: Alfonso d’Albuquerque

SPANYOL
Christopher Columbus pada tahun 1492 berhasil menemukan benua Amerika. Penjelajahan Columbus dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens hingga mencapai Filipina pada tahun 1521. Setelah Ferdinand Magelhaens meninggal, pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano dari Filipina menuju Maluku tahun 1522.
Tokoh Penjelajah Bangsa Spanyol: Christopher Columbus

BELANDA
Cornelis de Houtman pada tahun 1596 berhasil mencapai Banten, Jawa melalui Selat Sunda namun akhirnya diusir karena dianggap sombong. Dipersiapkan perjalanan selanjutnya yang dipimpin oleh Van Heemskerck, pada tahun 1598 berhasil mendarat di Banten. Penjelajahan selanjutnya dilakukan oleh Jacob Van Neck pada tahun 1599 berhasil sampai di Maluku hingga menguasai Nusantara.
Tokoh Penjelajah Bangsa Belanda: Cornelis de Houtman

INGGRIS
Sir James Lancester dan George Raymond melakukan ekspedisi pada tahun 1591 hingga sampai di Aceh dan Penang, Malaysia. Pada tahun 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) melakukan ekspedisi kembali hingga mencapai di Banten. Pada tahun 1604 pelayaran ke-2 EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate dan Tidore namun mendapat persaingan dengan VOC. Pada tahun 1770 James Cook berhasil mendarat di pantai timur Benua Australia.
Tokoh Penjelajah Bangsa Inggris: Sir Henry Middleton

MASA KOLONIALISME BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA
MASA MONOPOLI PERDAGANGAN (1602-1799)
Untuk menghindari persaingan antarpengusaha Belanda di Indonesia maka pada tahun 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Walaupun VOC hanya sebuah organisasi dagang, namun memiliki Hak Istimewa (Hak Oktroi), yaitu:
  • Hak melakukan peperangan
  • Hak membentuk tentara dan mendirikan benteng
  • Hak mendata personil atas dasar sumpah setia
  • Hak mengadakan perjanjian
  • Hak mencetak dan mengedarkan uang
  • Hak memerintah di negara jajahan
  • Hak memungut pajak
Dengan Hak Oktroi inilah VOC dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah dan melakukan praktik politik Devide Et Impera, yaitu politik adu domba untuk memecah kekuatan dan kekuasaan kerajaan di Indonesia. Tokoh yang membawa kemajuan VOC adalah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen yang berhasil merebut Jayakarta (yang kemudian diubah nama menjadi Batavia) dari Banten dan memindahkan pusat kekuasaan dari Ambon ke Batavia.
Kapal-Kapal Dagang Belanda Pengangkut Rempah-Rempah Indonesia

MASA KERJA PAKSA (1808-1811)
Pada tahun 1808 Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. kebijakannya sebagai berikut:
  • Membangun jalan dari Anyer, Banten sampai Panarukan, Jawa Timur
  • Mempekerjakan penduduk pribumi di pertambangan dan perkebunan
  • Memungut pajak dari rakyat
  • Menyerahkan wajib hasil bumi
Pada tahun 1811 Jan Willem Janssen diangkat menjadi Gubernur Jenderal pengganti Daendels. Namun pemerintahannya gagal menangkal serangan Inggris, sehingga pada tanggal 18 September 1811 Janssen harus menandatangani penjanjian Kapitulasi Tuntang.
Pemandangan Masa Kerja Paksa

MASA SEWA TANAH (1811-1816)
Sejak perjanjian Kapitulasi Tuntang, Indonesia berada dibawah kekuasaan Inggris dibawah Letnan Gubernur  Thomas Standford Raffles. Kebijakannya sebagai berikut:
  • Menghapus kerja rodi (keja paksa), pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
  • Menghapus sistem monopoli perdagangan
  • Mengadakan program land rent (sewa tanah)
  • Menjadikan para Bupati sebagai pegawai pemerintahan (birokrat)
Berdasarkan hasil konvensi London pada tahun 1814 Inggris harus mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Penyerahan terjadi pada tahun 1816.

MASA TANAM PAKSA (1816-1870)
Sejak tahun 1816 Indonesia dikuasai kembali oleh Belanda. Pada tahun 1930 Gubernur Jenderal Van Den Bosch mencanangkan program Cultuurstelsel (Tanam Paksa) untuk mengatasi krisis keuangan kerajaan Belanda. Sistem tanam paksa bertujuan mendapatkan komoditas ekspor yang laku di pasar dunia. Imbas dari kebijakan ini, maka para petani diwajibkan menanam kopi, tebu, tembakau, cengkeh, lada, nila, teh dan kayu manis. Belanda juga masih mewajibkan bayar pajak dalam bentuk hasil pertanian.
Masa Tanam Paksa Penduduk Wajib Tanam Tanaman Komoditas Ekspor

MASA POLITIK PINTU TERBUKA (1870-1900)
Terbitnya buku “Max Havelaar” karya Dr. Eduard Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli serta semakin banyaknya kecaman terhadap kebijakan tanam paksa, secara bertahap sistem tanam paksa dihapus. Pada tahun 1870 dikeluarkannya Undang-Undang Agraria yang dikeluarkan oleh parlemen Belanda dengan tokohnya De Waal, maka sistem tanam paksa secara resmi dihapus, sebagai gantinya pemerintah kolonial Belanda menerapkan politik liberal atau lebih dikenal dengan politik pintu terbuka. Mulai saat itu pihak swasta asing dapat menanamkan modalnya di bidang perkebunan dan pertambangan. Kebutuhan tenaga kerja semakin terbuka, guna memenuhinya, maka penduduk pribumi dipekerjakan. Namun diperlakukan tidak adil dengan upah minim.

MASA POLITIK ETIS (1900-1940)
Gagasan politik etis (politik balas budi) muncul dari Conraad Theodore Van Deventer melalui tulisan berjudul Een Eereschuld (hutang kehormatan) di majalah De Gids pada tahun 1899. Dalam tulisannya tersebut, Van Deventer memberikan usulan kepada pemerintah Belanda untuk melaksanakan program yang bertujuan membalas budi bangsa Indonesia. Program tersebut dikenal dengan istilah Trilogi Van Deventer yang berisi:
  • Edukasi (pendidikan) memperluas bidang pengajaran,
  • Irigasi (pengairan) untuk keperluan pertanian dan,
  • Imigrasi (perpindahan penduduk) mengajak untuk bertransmigrasi
Mulai tahun 1901 pemerintah Belanda mulai menerapkan kebijakan politik etis, namun kenyataannya hanya menguntungkan pemerintahan Belanda.
Politik Etis Melahirkan Kalangan Pribumi Yang Terpelajar

Untuk menguji kemampuan literasimu, kerjakan latihan soal dengan klik tautan berikut inihttps://forms.gle/DGAHAdX3t6k74gff6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar