Selasa, 13 September 2022

Koneksi Antar Materi, Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Oleh : Agung Setiawan, CGP Angkatan 6 Dari SMP Negeri 12 Tegal


Biografi singkat Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang lahir pada hari Kamis tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara merupakan seorang priyayi atau bangsawan dari Kraton Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara mengenyam Pendidikan Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar Belanda. Setelah tamat dari ELS, masuk ke Kweekschool, sebuah sekolah guru di Yogyakarta. Beliau juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dokter Jawa di Jakarta atau STOVIA (School tot Opleiding Van Indische Artsen) namun tidak tamat. Ki Hajar Dewantara pernah menjadi jurnalis di Surat Kabar Bahasa Jawa “Sedyotomo”, Surat Kabar Bahasa Belanda “Midden Java di Yogyakarta, dan “De Express” di Bandung. Bahkan beliau pernah menjadi anggota Redaksi Harian “Kaoem Muda” Bandung, “Oetoesan Hindia” Surabaya, “Tjahaja Timoer” Malang. Beliau juga pernah bergabung dengan beberapa organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.

Trah keluarga, pendidikan, pengalaman hidup dan dengan latar belakang masa kolonial Belanda, menempa Ki Hajar Dewantara menjadi seorang pemikir dan sekaligus praktisi pendidikan dengan mendirikan Sekolah Taman Siswa yang menginginkan anak-anak pribumi mendapatkan pendidikan yang layak, yang memberikan kemerdekaan anak didiknya agar dapat tumbuh kembang menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya.


Pemikiran Filosofi Ki Hajar Dewantara


Adapun pemikiran filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai berikut:
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Pendidikan menjadi tempat berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia pribadi, anggota masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidik harus dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada diri anak, memiliki nilai-nilai luhur Pancasila sesuai karakter bangsa. Pendidikan yang dimaksud mengarah pada terwujudnya Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri utama, yaitu : beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan erat dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan dimana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama” yang dihadapi anak di masa kini  dan di masa yang akan datang. Pendidik diibaratkan petani yang tugasnya merawat sesuai kebutuhan bibit tanaman agar tumbuh kembang dengan baik. Pendidik harus pula membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai zamannya, agar  mereka dapat survive dan bahkan dapat memberikan manfaat bagi dirinya maupun orang lain. Pendidik sebagai Pamong harus bisa melayani segala bentuk  kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda (hal ini berorientasi pada anak) melalui konten pengetahuan, media dan metode pembelajaran. Pendidik harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kritis, kreatif, dan inovatif serta dapat mengembangkan bakat, minat dan kebutuhan sesuai dengan kekuatan kodrat anak yang dimilikinya (hal ini sesuai dengan konsep merdeka belajar). (mengacu pada kecakapan Abad 21) agar mereka bisa hidup, menyesuaikan diri dan dapat berkarya bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang berazaskan Pancasila.

Patrap Triloka merupakan semboyan yang dicetuskan Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi, "Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani". Jika diartikan, "Di depan bisa menjadi teladan, di tengah bisa memberikan ide dan semangat, dan di belakang bisa memberikan dorongan". Patrap Triloka inilah sebagai jabaran sistem Among dari sekolah Taman Siswa yang kemudian digunakan dalam pendidikan nasional Indonesia. Disini pendidik harus bisa menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodrat yang dimiliki anak, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan, membangun semangat dan memberikan dorongan bagi tumbuh kembang anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Keselarasan hidup anak harus dilatih melalui pemahaman kesadaran diri, baik tentang kekuatan dirinya, kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya, sehingga ketika membuat sebuah keputusan bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain. Implementasi dalam pendidikan dapat melalui pembiasaan-pembiasaan yang baik dimulai dari pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Berhamba kepada sang anak, merupakan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang paling esensial. Pendidikan dan pendidik harus memandang anak dengan rasa hormat, semua berorientasi pada anak. Hal ini sesuai azas Sekolah Taman Siswa, yaitu : “Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak, tidak meminta sesuatu hak, namun untuk berhamba kepada sang anak”. Pendidik harus membuang jauh-jauh egosentris yang selama ini disandang, seperti guru harus dihormati oleh anak didik. Hal ini seolah bertolak belakang dengan hakekat guru sebagai seorang pendidik yang harus memberikan layanan pendidikan. Kata “dihormati” yang disandang pendidik kadang menjadikan sikap otoriter dimana anak harus patuh dan tunduk terhadap aturan main guru, apalagi menganggap anak  butuh “nilai” dari sebuah pengajaran.


Refleksi Diri


Sebelum mempelajari pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan secara mendalam, saya masih menggunakan madzab pendidikan orang-orang barat dimana pendidikan merupakan sebuah proses pengajaran bagaimana pengetahuan dan ketrampilan dapat diterima dengan baik oleh anak didik sebagai bekal hidup nantinya. Sehingga dalam proses pengajaran yang saya lakukan hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan hidup agar anak siap menghadapi masa depannya. Orientasi yang dikembangkan anak didik mampu menguasai materi yang saya berikan dengan iming-iming nilai A dengan predikat memuaskan. Tidak mempedulikan anak memiliki feeling dan passion yang berbeda-beda, yang terpenting materi tersampaikan sesuai dengan tuntunan kurikulum. Apalagi saya mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang memiliki materi begitu banyak dengan waktu yang terbatas, sehingga saya menggunakan model-model pembelajaran sesekali waktu saja, padahal dengan model-model pembelajaran beragam dapat memberikan kesempatan anak didik saling bekerja sama, hormat menghormati, menggali potensi diri dan memberikan rasa nyaman dan aman. Bahkan boleh dibilang ekstrem, saya sering memberi tugas rumah untuk diselesaikan. Yah jika hanya saya saja yang memberikan tugas rumah, apa jadinya apabila setiap guru memberikan tugas rumah yang sama, betapa terbebani anak, anak tidak merasa nyaman, kesempatan bersosialisasi dengan anggota keluarga dan masyarakat juga semakin berkurang. Pembelajaran seperti ini saya kita masih berpusat pada guru.

Setelah mempelajari pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara, saya mulai terbuka dan menyelaraskan pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Yang biasa saya cuek, tegas dan jaga jarak dengan anak didik, saya mulai mencoba mengenali diri anak didik dan mengetahui lebih banyak lagi dalam pembelajaran saya. Langkah yang pertama saya gunakan yaitu dari hal-hal yang ringan, dengan menanyakan kondisi kesehatan dan keluarga, baik dilakukan secara klasikal maupun pribadi-pribadi, barulah bertahap menanyakan kesulitan belajar yang dihadapi. Hal ini saya lakukan agar anak didik merasa sekolah dan guru merupakan rumah dan orangtua kedua, ketika ini sudah didapat maka mudah sekali terjadi komunikasi dua arah bahkan multi arah. Tidak lupa juga saya sisipkan pendidikan budi pekerti baik melalui contoh diri yang baik, cerita singkat ataupun melalui sisipan film pendek. Dengan pendidikan budi pekerti yang baik akan tumbuh kembang dalam diri anak didik yang kemudian diharapkan dapat menyelamatkan diri dari tingkah laku yang buruk, yang akan mencelakaan anak didik nantinya. Saya mulai belajar mendengarkan dan mengetahui keinginan anak, dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Anak didik saya sebagian besar dari masyarakat nelayan dan buruh, mereka dari keluarga tidak mampu. Anak-anak jarang sekali berkumpul, bercengkrama bersama keluarga, bahkan terkesan membiarkan anak lepas dari pendidikan keluarga, sehingga di sekolah tingkah laku mereka seperti liar, kurang adab sopan santun dan budi pekerti yang kurang baik. Disinilah saya tergugah pemikiran filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, dimana saya harus menuntun mereka, menebalkan garis samar kodrat alam, melatih ketrampilan hidup abad 21 sesuai kodrat zaman dengan kesabaran dan kelembutan hati tingkat tinggi. Menjadi pribadi yang berubah bukanlah keniscayaan, dalam mengalami perubahan itu karena keadaan dan kemauan. Jika dahulu saya seolah-olah serba bisa, menjadi pusat belajar dan memaksa hak guru “dilayani” karena anak butuh nilai, maka dengan berpijak dari pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara, saya sebagai pendidik secara sadar harus melakukan perubahan sikap dan mental, mendidik berarti menuntun serta melayani anak didik dengan sepenuh hati. Saya mulai menyenangi, menikmati dan merasakan kebahagiaan dalam pembelajaran bersama anak didik, tentang pertanyaan, keluhan, celotehan, candaan bahkan curhatan mereka. Benar-benar saya ingin selalu dekat dengan anak-anak didik saya, dan saya berusaha dirindukan anak didik dalam pembelajaran.

Apa yang telah saya upayakan dalam merencanakan pembelajaran di kelas anak didik merasa senang, nyaman dan aman. Tindakan nyata, dengan berpakaian rapi diawal proses pembelajaran saya didahulukan kebiasaan baik, seperti memberi salam, berdoa, bersyukur, menyisipkan pembelajaran budi pekerti dengan cerita singkat, tebak gambar, puisi, dan/atau memutarkan film. Dalam proses pembelajaran selanjutnya menekankan kerjasama/kelompok, ruang diskusi, memberi kesempatan anak menyampaikan hasil kerjasama/kelompok, memberikan apresiasi, dan melakukan refleksi pembelajaran. Saya akan menggunakan media-media pembelajaran yang mudah dipahami anak, tidak hanya menggunakan ruang kelas, namun dapat memanfaatkan ruang lain untuk pembelajaran, seperti : ruang perpustakaan, ruang serba guna, kebun sekolah, bantaran kolam ikan, museum, pasar, tempat wisata terdekat. Hal ini agar anak merasa nyaman dan tidak lekas bosan dalam proses pembelajaran saya. Saya juga akan melakukan  materi kolaborasi dengan teman sejawat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain dengan teman sejawat, saya akan mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi anak dengan orang tua mereka agar segera ditemukan formula yang mendekati tepat menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga tidak berlarut-larut. 

Kamis, 18 Maret 2021

Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa-Bangsa Eropa




LATAR BELAKANG BANGSA-BANGSA EROPA MELAKUKAN PENJELAJAHAN SAMUDERA

  1. Paham merkantilisme, yaitu paham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara yang bertujuan mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya sebagai standar kemakmuran dan kekuasaan negara.
  2. Ilmu pengetahuan dan teknologi membuka wawasan untuk mengetahui dunia. Dengan perkembangan ilmu astronomi, kompas dan mesin uap maka dimulailah penjelajahan samudera.
  3. Revolusi industri yang menimbulkan masalah sosial, dimana tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin sehingga banyak pengangguran. Untuk mengatasi masalah tersebut banyak tenaga kerja dikirim ke daerah koloni (jajahan).
  4. Jatuhnya Konstatinopel ke bangsa Turki Ustmani dibawah Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menghubungkan Asia dan Eropa sehingga memaksa bangsa Eropa mencari pusat rempah-rempah dunia.
  5. Semangat 3G, yaitu: gold (emas atau kekayaan), glory (kemuliaan dan kemakmuran), dan gospel (menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia).

KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA
PORTUGIS
Bartolomeo Diaz pada tahun 1486 berhasil melakukan penjelajahan samudera hingga sampai di Semenanjung Harapan, Afrika Selatan. Perjalanan selanjutnya dilakukan oleh Vasco De Gamma pada tahun 1498 hanya sampai India. Berikutnya Alfonso d’Albuquerque pada tahun 1511 berhasil sampai Malaka hingga Maluku dan berhasil menguasainya.
Tokoh Penjelajah Bangsa Portugis: Alfonso d’Albuquerque

SPANYOL
Christopher Columbus pada tahun 1492 berhasil menemukan benua Amerika. Penjelajahan Columbus dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens hingga mencapai Filipina pada tahun 1521. Setelah Ferdinand Magelhaens meninggal, pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano dari Filipina menuju Maluku tahun 1522.
Tokoh Penjelajah Bangsa Spanyol: Christopher Columbus

BELANDA
Cornelis de Houtman pada tahun 1596 berhasil mencapai Banten, Jawa melalui Selat Sunda namun akhirnya diusir karena dianggap sombong. Dipersiapkan perjalanan selanjutnya yang dipimpin oleh Van Heemskerck, pada tahun 1598 berhasil mendarat di Banten. Penjelajahan selanjutnya dilakukan oleh Jacob Van Neck pada tahun 1599 berhasil sampai di Maluku hingga menguasai Nusantara.
Tokoh Penjelajah Bangsa Belanda: Cornelis de Houtman

INGGRIS
Sir James Lancester dan George Raymond melakukan ekspedisi pada tahun 1591 hingga sampai di Aceh dan Penang, Malaysia. Pada tahun 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) melakukan ekspedisi kembali hingga mencapai di Banten. Pada tahun 1604 pelayaran ke-2 EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate dan Tidore namun mendapat persaingan dengan VOC. Pada tahun 1770 James Cook berhasil mendarat di pantai timur Benua Australia.
Tokoh Penjelajah Bangsa Inggris: Sir Henry Middleton

MASA KOLONIALISME BANGSA-BANGSA EROPA DI INDONESIA
MASA MONOPOLI PERDAGANGAN (1602-1799)
Untuk menghindari persaingan antarpengusaha Belanda di Indonesia maka pada tahun 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Walaupun VOC hanya sebuah organisasi dagang, namun memiliki Hak Istimewa (Hak Oktroi), yaitu:
  • Hak melakukan peperangan
  • Hak membentuk tentara dan mendirikan benteng
  • Hak mendata personil atas dasar sumpah setia
  • Hak mengadakan perjanjian
  • Hak mencetak dan mengedarkan uang
  • Hak memerintah di negara jajahan
  • Hak memungut pajak
Dengan Hak Oktroi inilah VOC dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah dan melakukan praktik politik Devide Et Impera, yaitu politik adu domba untuk memecah kekuatan dan kekuasaan kerajaan di Indonesia. Tokoh yang membawa kemajuan VOC adalah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen yang berhasil merebut Jayakarta (yang kemudian diubah nama menjadi Batavia) dari Banten dan memindahkan pusat kekuasaan dari Ambon ke Batavia.
Kapal-Kapal Dagang Belanda Pengangkut Rempah-Rempah Indonesia

MASA KERJA PAKSA (1808-1811)
Pada tahun 1808 Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. kebijakannya sebagai berikut:
  • Membangun jalan dari Anyer, Banten sampai Panarukan, Jawa Timur
  • Mempekerjakan penduduk pribumi di pertambangan dan perkebunan
  • Memungut pajak dari rakyat
  • Menyerahkan wajib hasil bumi
Pada tahun 1811 Jan Willem Janssen diangkat menjadi Gubernur Jenderal pengganti Daendels. Namun pemerintahannya gagal menangkal serangan Inggris, sehingga pada tanggal 18 September 1811 Janssen harus menandatangani penjanjian Kapitulasi Tuntang.
Pemandangan Masa Kerja Paksa

MASA SEWA TANAH (1811-1816)
Sejak perjanjian Kapitulasi Tuntang, Indonesia berada dibawah kekuasaan Inggris dibawah Letnan Gubernur  Thomas Standford Raffles. Kebijakannya sebagai berikut:
  • Menghapus kerja rodi (keja paksa), pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
  • Menghapus sistem monopoli perdagangan
  • Mengadakan program land rent (sewa tanah)
  • Menjadikan para Bupati sebagai pegawai pemerintahan (birokrat)
Berdasarkan hasil konvensi London pada tahun 1814 Inggris harus mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Penyerahan terjadi pada tahun 1816.

MASA TANAM PAKSA (1816-1870)
Sejak tahun 1816 Indonesia dikuasai kembali oleh Belanda. Pada tahun 1930 Gubernur Jenderal Van Den Bosch mencanangkan program Cultuurstelsel (Tanam Paksa) untuk mengatasi krisis keuangan kerajaan Belanda. Sistem tanam paksa bertujuan mendapatkan komoditas ekspor yang laku di pasar dunia. Imbas dari kebijakan ini, maka para petani diwajibkan menanam kopi, tebu, tembakau, cengkeh, lada, nila, teh dan kayu manis. Belanda juga masih mewajibkan bayar pajak dalam bentuk hasil pertanian.
Masa Tanam Paksa Penduduk Wajib Tanam Tanaman Komoditas Ekspor

MASA POLITIK PINTU TERBUKA (1870-1900)
Terbitnya buku “Max Havelaar” karya Dr. Eduard Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli serta semakin banyaknya kecaman terhadap kebijakan tanam paksa, secara bertahap sistem tanam paksa dihapus. Pada tahun 1870 dikeluarkannya Undang-Undang Agraria yang dikeluarkan oleh parlemen Belanda dengan tokohnya De Waal, maka sistem tanam paksa secara resmi dihapus, sebagai gantinya pemerintah kolonial Belanda menerapkan politik liberal atau lebih dikenal dengan politik pintu terbuka. Mulai saat itu pihak swasta asing dapat menanamkan modalnya di bidang perkebunan dan pertambangan. Kebutuhan tenaga kerja semakin terbuka, guna memenuhinya, maka penduduk pribumi dipekerjakan. Namun diperlakukan tidak adil dengan upah minim.

MASA POLITIK ETIS (1900-1940)
Gagasan politik etis (politik balas budi) muncul dari Conraad Theodore Van Deventer melalui tulisan berjudul Een Eereschuld (hutang kehormatan) di majalah De Gids pada tahun 1899. Dalam tulisannya tersebut, Van Deventer memberikan usulan kepada pemerintah Belanda untuk melaksanakan program yang bertujuan membalas budi bangsa Indonesia. Program tersebut dikenal dengan istilah Trilogi Van Deventer yang berisi:
  • Edukasi (pendidikan) memperluas bidang pengajaran,
  • Irigasi (pengairan) untuk keperluan pertanian dan,
  • Imigrasi (perpindahan penduduk) mengajak untuk bertransmigrasi
Mulai tahun 1901 pemerintah Belanda mulai menerapkan kebijakan politik etis, namun kenyataannya hanya menguntungkan pemerintahan Belanda.
Politik Etis Melahirkan Kalangan Pribumi Yang Terpelajar

Untuk menguji kemampuan literasimu, kerjakan latihan soal dengan klik tautan berikut inihttps://forms.gle/DGAHAdX3t6k74gff6

Jumat, 17 Juli 2020

Kondisi Wilayah Benua Asia

https://jagad.id/karakteristik-benua-asia/

Benua Asia merupakan benua terbesar di dunia, baik diukur dari segi luas wilayah maupun jumlah penduduknya.
Secara astronomis Benua Asia terletak di 77º LU-11º LS dan 26º BT-169º BT.
Secara geografis benua Asia berada di antara benua Eropa dan benua Australia. Selain itu letak benua Asia secara geografis berada di antara Samudera Hindia, Samudera Pasifik dan Samudera Arktik.
Batas-batas wilayah benua Asia adalah: Sebelah Utara : Samudra Arktik, Sebelah Selatan : Samudra Hindia, Sebelah Barat : Benua Eropa, Pegunungan Ural, Laut Kaspia, Laut Hitam, Selat Bosporus, Selat Dardanella, Laut Tengah, Terusan Suez, dan Laut Merah, Sebelah Timur : Selat Bering dan Samudra Pasifik di timur.
Benua Asia terbagi atas lima kawasan yaitu : kawasan Asia Barat, Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Pembagian tersebut lebih didasari oleh perbedaan budaya dibandingkan aspek fisik wilayah.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/
Karakteristik alamnya : Puncak tertinggi: Gunung Everest (8.848 m, Bagian terendah: Laut Mati (394 m di bawah permukaan air laut. Sungai terpanjang: Sungai Yangtse (5.800 km). Danau Terbesar: Danau Aral (66.457 km2). Gurun terluas di benua Asia adalah Gurun Arabian di negara Timur Tengah dengan luas 2,33 juta km2
Secara geologis benua Asia merupakan tempat bertemunya tiga jalur pegunungan besar yaitu pegunungan muda sirkum Pasifik, pegunungan muda sirkum Mediterania dan pegunungan Australia sehingga banyak dijumpai gunung-gunung api yang masih aktif. Di benua ini terdapat titik tertinggi yaitu puncak gunung Everest (8848 mdpl) yang berada di perbatasan Nepal dan Tibet, dan titik terendah berada di laut Mati (-417 mdpl) yang membujur meliputi wilayah Yodarnia, Palestina dan Israel.

https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/
Benua Asia terdapat beberapa iklim yaitu : Iklim tropis dengan ciri-ciri suhu tinggi, lembab, curah hujan tinggi meliputi wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, dan semenanjung Arab. Iklim subtropis dengan ciri-ciri memiliki empat musim (musim dingin, semi, panas dan gugur) meliputi wilayah negara-negara di sekitar Laut Tengah. Iklim sedang yaitu perpaduan iklim subtropis dengan iklim kutub, terdapat di kawasan Mongolia. Iklim kutub memiliki ciri-ciri musim dingin yang panjang dan musim panas yang pendek meliputi daratan Asia bagian utara sekitar Siberia. Iklim kontinental dimana iklim dipengaruhi daratan yang kuat meliputi sekitar gurun Gobi. Iklim gurun yaitu iklim yang memiliki perubahan suhu berubah-ubah dengan cepat serta curah hujan yang rendah terdapat di wilayah Asia Barat (Timur Tengah)
Terima kasih Anda telah membaca sampai selesai, silahkan anak-anak kerjakan kuis harian terlebih dahulu (sekaligus absensi) sebelum sebelum meninggalkan blog ini. Siapkan buku paket dan modul kalian. Kuis ini akan ditutup pada hari Sabtu, 18 Juli 2020 pukul 00.00 WIB.
Kuis Kondisi Wilayah Benua Asia : PH1-Benua Asia

Rabu, 11 November 2009

Keamanan Data Komputer

File Microsoft office terutama Microsoft Word dan Excel merupakan file paling rentan dengan berbagai ancaman yang dapat berupa perubahan isi file, penghancuran file, file disembunyikan dan bahkan file diinjeksi oleh virus sehingga membuat kita menjadi kesal. Beberapa tips yang dapat digunakan untuk meminimalisasi file jatuh ke tangan-tangan orang jahil yang tidak bertanggungjawab, berikut caranya, Semoga bermanfaat.

1. Memberi password fileSebaiknya file hasil dari Microsoft Office diberi password atau kata sandi sehingga orang-orang yang tidak berkepentingan tentu tidak dapat mengadakan perubahan isi baik sebagian maupun secara keseluruhannya. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
• Buka file Microsoft word
• Klik Save As, di jendela save as klik Tools dan pilih opsi Security Options
• Ketik kata sandi di kotak isian Password to open kemudian klik Ok
• Ketik sekali lagi kata sandi di kotak isian Reenter password to open dan klik Ok
• Terakhir klik Save

2. Menambah satu karakter dibelakang ekstensi atau hilangkan sama sekali
Untuk menghindari virus yang doyan injek file berekstensi doc dan xls maka ada tips lagi untuk mengelabuinya caranya :
• Buka jendela explorer
• Cari file doc atau xls yang dimaksud
• Beri satu karakter dibelakang ekstensinya atau hapus seluruh ekstensi file microsoft word / excel tersebut sama sekali
3. Memberi folder Autorun.inf disetiap Diskdrive
Di setiap Diskdrive termasuk USB Flashdisk harus dibuatkan folder Autorun.inf dengan tujuan untuk mengelabui file Autorun.inf milik virus yang memanfaatkan fasilitas autorun milik windows, caranya dengan bantuan program Smadav Antivirus (blum punya klik disini gratis kok), berikut caranya:
• Aktifkan Smadav Antivirus
• Klik di tabulasi Tools dan klik subtabulasi smad-lock
• Beri tanda ceklist di diskdrive atau usb flashdisk yang dikehendaki kemudian klik lock

4. Menempatkan file di Smad-Lock
Masukan file yang akan kita lindungi ke dalam folder Smad-Lock yang telah dibuat oleh Smadav Antivirus bersamaan dengan file Autorun.inf, dan menurut pengembangnya, file yang dimasukan ke dalam folder smad-lock aman dari virus.

5. Kompresi file dengan WinRar
Manfaat dari kompresi file selain tahan virus juga ukuran file menjadi kecil. Kompresi file dapat dilakukan dengan WinRar atau program sejenis seperti WinZip, 7Zip, ZipGenius atau yang lain. cara melakukan kompresi file sangat mudah kok, cukup dengan klik kanan file yang dimaksud kemudian tinggal klik Add to "nama file".rar

Selasa, 10 November 2009

Kompresi dan Dekompresi File dengan WinRar

Yang dimaksud kompresi disini adalah membungkus file menjadi ekstensi rar dengan program WINRAR (ada ekstensi lain seperti zip, 7zip dll, tentu dengan program lain pula) sehingga file menjadi lebih kecil dan terlindungi sehingga baik untuk file backup kita. Sedangkan dekompresi adalah mengeluarkan kembali isi file rar.
Berikut cara kompresi file :
1. Klik kanan file yang akan kita kompresi miss: coba.docx (dengan catatan komputer tentu telah diinstal dengan program WinRar)



2. Pilih opsi Add to "coba.rar"

3. Selesai, coba bandingkan dengan file originalnya.

4. Karena kita telah memiliki file coba.rar maka file coba.docx dapat dihapus, dan selanjutnya kita dapat bekerja untuk menambah maupun memperbaiki isi file coba.docx cukup dengan klik double file coba.rar kemudian klik double coba.docx yang ada didalamnya.

Berikut cara dekompresi file :
1. Klik kanan file yang akan kita dekompresi



2. Pilih opsi Extract Here

3. Selesai.